BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konsumsi
gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk
membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam
diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan. Intake gizi
yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal.
Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang
sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan seseorang mengenai gizi-gizi
yang harus dipenuhi oleh tubuhnya. biasanya
justru membelikan makanan yang enak
tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau
tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak
gizi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu gizi ?
2.
Apa
pengertian fertilitas dan infertilitas ?
3.
Bagaimana
hubungan gizi dengan fertilitas dan infertilitas ?
4.
Apa
factor penyebab infertilitas ?
5.
Bagaimana
cara menghindari infertilitas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Gizi dan Fertilitas
1.
Definisi
gizi
Gizi adalah elemen yang
terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh
seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi
yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa
pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat
dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Makan
makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi
biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila
terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain.
Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan
sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak
juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas
sehari-hari.
Makanan
sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur,
ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan
sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan
bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
2. Fertilitas dan Infertilitas
Fertilitas
adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa menghamili.
Fertilitas adalah kesuburan, kesuburan
disini yang dimaksud adalah dapat bekerjanya secara optimal dari organ-organ
reproduksi baik dari pihak pria maupun wanita sehingga dapat melakukan fungsi
fertilisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah
asupan zat gizi.
Infertilitas
(pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu
tahun dan sudah melakukan hubungan seksual
tanpa menggunakan alat kontrasepsi,
tetapi belum memiliki anak.
(Sarwono,2000)
Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil.(Manuaba, 1998).
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasutri tidak pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil. (Siswandi, 2006).
Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil.(Manuaba, 1998).
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasutri tidak pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil. (Siswandi, 2006).
B.
Pengaruh Zat Gizi pada Fertilitas
Kesuburan seseorang dapat
dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor usia, juga dipengaruhi oleh gizi
kedua pasangan, faktor gizi ini mempunyai peran sangat penting dalam mendukung
kesuburan. Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak pada penurunan
fungsi reproduksi, hal ini dapat diketahui apabila seseorang dapat mengalami
anoreksia nervosa, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu, yang
ditandai dengan penurunan berat badan yang mencolok. Hal ini terjadi karena
gonadotropin dalam serum dan urin menurun, serta penurunan pola sekresinya.
Kejadian tersebut berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus.
Pada wanita yang anoreksia
kadar hormon steroid mengalami perubahan yaitu meningkatnya kadar tostesteron
serum dan penuerunan ekskresi 17-keto-steroid dalam urin, diantaranya
androsteron dan epiandrosteron. Dampakanya terjadi perubahan siklus ovulasi.
Bila anoreksia tidak terlalu berat dapat diberikan hormon GRH (gonadothropin relating hormone), karenahormon tersebut
dapat mengembalikan siklus haid ke arah normal.
Berhubungan dengan fungsi
menstruasi, secara khusus jumlah wanita yang anovulasi akan meningkat bila
berat badannya meningkat. Pada penelitian ternyata wanita gemuk memiliki risiko
tinggi terhadap ovulasi inertil, dan fungsi ovulasi terganggu, sehingga
menjaditidak subur. Keadaan ini terjadi apabila peningkatan berat badan
disebabkan karena asupan gizi yang berlebihan. Bila siklus berlangsung tanpa
ovulasi pada wanita gemuk, menuinjukkan adanya kelainan pada pengeluaran
hormon. Bila kadar SHBG rendah, akan terjadi peningkatan produksi hormon
endrogen baik di ovarium maupun dikelenjar adrenalin. Kondisi kegemukan
berkaitan dengan proses perubahan androgen menjadi estrogen. Hipotalamus
merangsang peningkatan sekresi hormon LH serta terjadi hiperandrogenisme.
Mekanisme lain adalah
gangguan pematangan folikel akibat peningkatan LH dan kadar testosteron yang
rendah. Wanita kegemukan dengan siklus menstruasi normal kadar testosteronnya
lebih rendah dari pada wanita gemuk yang mengalami amenore. Seberapa gemuk yang
akan menyebabkan siklus anovulasi tidak diketahuui dengan pasti, yang jelas
bahwa diet dan berat badan sangat memengaruhi fungsi menstruasi.
Untuk meningkatkan kesuburan pasangan
yang terpenting dilakukan adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
seimbang, sebaiknya pasangan menghindarimakanan yang terlalu diolah atau
mengandung bahan-bahan tiruan, diantaranya keju olahan, daging olahan. Makanan
beku, makanan kalengan. Bila membeli buah-buahan jangan yang kaleng atau hanya
sirupnya saja. Untuk sayuran hindarkan sayuran kaleng,kudapan asin, kacang dan
minyak terhidrogenasi, hindari roti putih, jangan terlalu sering minum susu
skim kaleng, jangan mengkonsumsi makanan yang sudah tidak segar lagi. Menurut
Neil (2001) untuk menambah kesuburan sebaiknya pilih makanan seperti berikut:
daging dan alternatifnya (ikan telur dan kacang-kacangan), buah dan sayuran
(buah, sayuran mentah makanan segar, jus buah/sayuran, buah kering), dan
rotidan sereal yang tidak banyak diolah (roti, bubur, makanan kering,
biji-bijian, gandum, spageti dan beras merah), susu dan hasil olahan susu
(susu, yoghurt, keju).
Pilih makanan yang belum disuling: nasi,
roti, sereal dan kripsi biji-bijian, makanlah makanan segar sepeti susu dan
sayuran, baik yang mentah atau yang telah dimasak. Telur adalah sumber
protein terbaik dan juga mengandung berbagai macam gizi, karena diperlukan
untuk pembuahan.kacang-kacangan dan biji-bijian dari tanaman juga sangat
bergizi, kacang polong. Ikan dikonsumsi sesekali seminggu. Untuk daging
bervariasi, sayuran dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat
baik. Memasak lebih baik dikukus, pengaturan gizi ini dilakukan sejak wanita
berusia 19 tahun sampai 26 tahun.
C.
Faktor Penyebab
Infertilitas Disengaja
Infertilitas Tidak Disengaja
Infertilitas Disengaja
Infertilitas
yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi
baik alami (kalender), dengan alat maupun kontrasepsi mantap.
Infertilitas Tidak Disengaja
1.
Pihak Suami, disebabkan
oleh:
a. Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada
sel-sel testis), misal: aspermia (tdk ada sperma), hypospermia (volume semen
< 1,5 ml), necrospermia (sperma mati).
b. Kelainan mekanis,
misal: impotensi, ejakulatio precox (ejakulasi dini: penyemburan mani
keluar segera pada permulaan senggama,
penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan prtumbuhan alat kelamin luar
lk2), phymosis (ujung prefusium: kulit ujung luar penis mengalami penyempitan)
Infertilitas yang disebabkan oleh pria sekitar 35-40 %.
2. Pihak Istri, penyebab infertilitas pada istri sebaiknya ditelusuri
dari organ luar sampai dengan indung telur.
a. Gangguan ovulasi, misal: gangguan
ovarium, gangguan hormonal.
b. Gangguan ovarium dapat disebabkan oleh
faktor usia, adanya tumor pada indung telur dan gangguan lain yang menyebabkan
sel telur tidak dapat masak. Sedangkan gangguan hormonal disebabkan oleh bagian
dari otak (hipotalamus dan hipofisis) tidak memproduksi hormon-hormon
reproduksi seperti FSH dan LH.
c. Kelainan mekanis yang menghambat pembuahan,
meliputi kelainan tuba, endometriosis , stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor albus (keputihan), kelainan
rahim.
d. Kelainan tuba disebabkan adanya
penyempitan, perlekatan maupun penyumbatan pada saluran tuba.
e. Kelainan rahim diakibatkan kelainan
bawaan rahim, bentuknya yang tidak normal maupun ada penyekat. Sekitar 30-40 %
pasien dengan endometriosis adalah infertil. Endometriosis yang berat dapat menyebabkan gangguan pada tuba,
ovarium dan peritoneum. Infertilitas yang disebabkan oleh pihak istri
sekitar 40-50 %, sedangkan penyebab yang tidak jelas kurang lebih 10-20 %.
D.
Hubungan
Antar Gizi dan Kesuburan pada Wanita
Fertilitas atau kesuburan seseorang selain dipengaruhi oleh genetik,
keturunan, usia juga dipengaruhi oleh status gizi nya. Faktor gizi tersebut
sangat penting dalam mendukung kesuburan tersebut. Berikut adalah hubungan
antar gizi dan kesuburan pada wanita.
a. Kekurangan Gizi / Nutrisi
Hal
ini akan mempengaruhi peryumbuhan, fungsi organ tubuh, dan gangguan reproduksi.
Perubahan kadar hormon steroid (peningkatan hormon testosteron)
dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi.Asupan gizi yang kurang
juga akan menyebabkan berbagai keluhan dan ketidaknyamanan pada saat
menstruasi.
b.
Diet Rendah Lemak
Dari hasil penelitian ternyata diet
rendah lemak dan diet tinggi lemak tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon.
Namun pada diet rendah lemak akan menyebabkan 3 efek utama yaitu : panjang
siklus menstruasi memanjang yaitu menungkat rata-rat 1,3 hari, lamanya waktu
menstruasi meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat
rata-rata 0,9 hari.
c.
Diet Vegetarian
Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon
steroid (hormon seks) telah diteliti. Ternyata menyebabkan pemendeken fase folikuler
(ada di artikel sebelumnya) dan peningkatan frekuensi gangguan siklus
menstruasi. Prevalensi ketidakteraturan menstruasi pada vegetarian 26,5%
sedangkan pada non vegetarian 4,9%.
d.
Kegemukan / Obesitas
Berdasrkan penelitian, wanita gemuk
memiliki resiko tinggi terhadap ovulasi infertil, dan fungsi ovulasi
terganggu sehingga menjadi tidak subur.
Disamping berat badan yang berlebih maka
berat badan yang sangat rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang
wanita. Zat gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat
diperlukan untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus
akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon
reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada
wanita tersebut. Wanita-wanita yang sering mengalami masalah dengan asupan gizi
tersebut sering kali terkait dengan hal-hal dibawah ini:
a. Anoreksia nervosa atau bulimia
b. Vegetarian yang fanatic
c. Pelari maraton dan penari
professional
Banyak pula mitos yang berkembang di
masyarakat bahwa vitamin tertentu dapat menambah kesuburan. Misalnya,
pasangan suami-istri dianjurkan banyak makan kecambah karena mengandung
vitamin E yang baik untuk kesuburan.Pendapat itu hanya separuh benar.
Meskipun vitamin E diperlukan untuk kesuburan, vitamin tersebut bukanlah
satu-satunya yang Anda butuhkan. Anda memerlukan kombinasi sejumlah
vitamin lain dan mineral untuk menjaga fertilitas. Mengkonsumsi berlebihan
unsur gizi tertentu tapi kurang mengkonsumsi unsur lainnya justru merugikan fertilitas
(dan kesehatan) Anda. Dalam kondisi apa pun, pola makan dengan gizi
seimbang harus tetap dipertahankan. Berikut adalah tujuh nutrisi yang
bila dikonsumsi secara seimbang akan menambah kesuburan Anda:
1. Vitamin E
Vitamin E sangat penting bagi sistem
reproduksi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin
dan produksi hormon-hormon yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi
sperma dan hormon-hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma.
Sebuah riset menunjukkan
bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA sperma dapat
menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut terutama disebabkan
oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan
dapat mencegah kerusakan DNA sperma.
Asupan vitamin E yang disarankan adalah
400 UI per hari. Sumber utama vitamin E adalah kecambah, kedelai, hati,
dan sayuran berwarna hijau tua.
2. Vitamin C
Vitamin C penting bagi pria dan wanita.
Bagi wanita, vitamin C bermanfaat menjaga keseimbangan hormonal,
meningkatkan fertilitas, memperkuat sistem imun, dan membantu penyerapan
zat besi. Bagi pria, vitamin C mencegah penggumpalan sperma dan
meningkatkan mobilitas sperma.
Sumber utama vitamin C adalah
buah-buahan seperti jambu, sirsak,
pepaya,
jeruk, mangga, stroberi dan sayuran seperti cabai dan bayam. Konsumsi
harian vitamin C yang disarankan adalah 750-1000 mg.
Meskipun terlalu banyak mengkonsumsi
vitamin C tidak berbahaya karena vitamin ini larut dalam air sehingga bila
berlebihan akan dibuang lewat air seni, kelebihan vitamin C dapat
menurunkan pH tubuh yang kurang menguntungkan bagi sperma dan telur.
3. Vitamin B
Ada dua jenis vitamin B yang bermanfaat
menambah kesuburan, satu untuk pria dan satunya untuk wanita. Vitamin B12 dapat
menambah dan meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B6 dapat
meningkatkan kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga
penting untuk proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi).
Asupan vitamin B6 dan B12 yang
disarankan adalah 1,3 dan 2,4 mikrogram per hari. Sumber vitamin B6 adalah wortel,
telur, ayam, ikan, pisang, brokoli dan beras merah. Sedangkan sumber
vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.
4. Zat besi
Zat besi penting untuk transportasi
darah dan oksigen di dalam tubuh. Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga
keseimbangan proses ovulasi. Sebuah
studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok wanita
yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah konsumsi zat
besi.
Asupan zat besi yang disarankan bagi
pria dan wanita dewasa masing-masing adalah 8 mg dan 18 mg per hari.
Zat besi paling baik diperoleh dari sumber alami seperti kangkung, bayam,
hati dan daging.
5. Selenium
Studi yang dilakukan
universitas Padua, Italia, menunjukkan bahwa
kekurangan selenium dapat menyebabkan infertilitas pada
pria.
Seperti halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan mencegah
oksidasi sel-sel sperma.
Sumber utama selenium adalah daging
merah, hati dan makanan laut. Asupan harian yang direkomendasikan untuk
pria dewasa adalah 70 mikrogram.
6. Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang
sangat penting bagi kesuburan. Mineral ini terdapat pada lebih dari 200
enzim dan protein dan penting sekali bagi pria untuk membantu menjaga
fungsi organ seksual dan produksi sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan
hormon testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang
sehat.
Kerang mengandung paling banyak zinc
dibandingkan makanan lainnya. Namun berhati-hatilah bagi Anda yang tinggal
di Jakarta dan sekitarnya karena kerang dari teluk
Jakarta dicurigai banyak tercemar logam berat seperti timbal
dan cadmium. Alih-alih bertambah sehat, Anda justru bisa menjadi sakit
karenanya. Zinc juga terdapat pada hati, daging sapi, kepiting,daging
kambing, telur dan ayam. Jumlah asupan zinc yang disarankan
adalah 15 mikrogram per hari.
7. Kalsium
Untuk mempersiapkan kehamilan, Anda
perlu cadangan kalsium
yang cukup. Kalsium juga meningkatkan pH tubuh Anda, yang menguntungkan
bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi serta sejumlah manfaat lain.
Sumber kalsium yang terbaik adalah susu segar, sayuran hijau dan daging.
Satu gelas susu segar mengandung sekitar 800 mg kalsium.
Kalsium pada makanan lebih mudah diserap
tubuh. Namun, suplemen kalsium memberikan alternatif yang lebih praktis.
Wanita yang ingin menambah kesuburannya harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium
sehari.
E.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Infertilitas
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a. Faktor usia
Ketika seorang wanita
semakin berumur, maka semakin kecil pula kemungkin wanita tersebut untuk hamil.
Kejadian infertilitas berbanding lurus dengan pertambahan usia wanita. Wanita
yang sudah berumur akan memiliki kualitas oosit yang tidak baik akibat adanya
kelainan kromosom pada oosit tersebut.
Disamping itu wanita
yang sudah berumur juga cenderung memiliki gangguan fungsi kesehatan sehingga
menurunkan pula fungsi kesuburannya. Kejadian abortus juga meningkat ketika
kehamilan terjadi pada ibu yang sudah berumur. Wanita dengan rentang usia 19-26
tahun memiliki kemungkinan hamil 2 kali lebih besar dari pada wanita dengan
rentang usia antara 35-39 tahun.
b. Faktor berat badan dan
aktivitas olah raga yang berlebihan
Walaupun sebagian
besar hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium, namun 30% estrogen tersebut
dihasilkan juga oleh lemak tubuh melalui proses aromatisasi dengan androgen
sebagai zat pembakalnya.
Disamping berat badan
yang berlebih maka berat badan yang sangat rendah juga dapat mengganggu fungsi
fertilitas seorang wanita. Zat gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan
protein sangat diperlukan untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada
wanita kurus akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi
hormon reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas
pada wanita tersebut.
c. Frekuensi hubungan
seksual
d. Lingkungan
e. Gizi dan nutrisi
:terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
f. Sters psikis :
mengganggu siklus haid, menurunkan libido dan kualitas spermatozoa,dll.
F.
Cara Menghindari
Infertilitas
Berikut adalah cara
menghindari infertilitas, yaitu:
a. Jauhkan stress
b. Hindari penyakit
kelamin
c. Hindari ketergantungan
zat
d. Cek sejarah keluarga
e. Bekukan sperma, telur,
ovarium dan jaringan testis
f. Cek kesehatan
g. Diusia produktif lebih
bagus
h. Selesaikan masalah
sedini mungkin
i.
Pertahankan bobot tubuh ideal
j.
Alat KB hormonal
k. Tetap aktif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,
terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang
balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat dan seimbang.
Fertilitas adalah kemampuan seorang
istri menjadi hamil dan suami bisa menghamili. Sedangkan Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah
menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan
seksual tanpa menggunakan alat
kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak.
Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
keturunan dan faktor usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan, faktor
gizi ini mempunyai peran sangat penting dalam mendukung kesuburan.
Hubungan antara gizi dan kesuburan wanita dapat
dipengaruhi oleh kekurangan gizi / nutrisi, diet rendah lemak, diet vegetarian atau kegemukan / obesitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
infertilitas antara lain : factor usia, faktor
berat badan dan aktivitas olah raga yang berlebihan, frekuensi hubungan
seksual, lingkungan, gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan vitamin
tertentu dan stres
psikis.
Terdapat beberapa cara menghindari
infertilisasi seperti : Jauhkan stress, hindari
penyakit kelamin, hindari ketergantungan zat dsb.
B. Saran
Dengen adanya makalah ini di harapkan
pengetahuan ibu harus luas mengenai pemahaman tentang gizi yang berhubungan dengan kesuburannyan dan seorang
ibu harus bisa mengatur / memilah-milah makanan untuk kesuburan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.kesuburanwanita.com/artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Prakonsepsi/infertilits.pada.pria/001/001/1912/1
http://www.akbidanugrahbintan.files.wordpress.com/2010/04/microsoft-powerpoint-1-gizi-dan-fertilitas-compatibility-m.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar