KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat
Allah SWT. Yang melipahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya, hingga kita dapat menjalankan amanah dan termasuk dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang “
ASI EKLUSIF “
Terkait dengan makalah ini patut kiranya, kami
menyampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga atas segala bantuan dan
sumbangsih semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung, terutama kepada
dosen pembimbing kami, khususnya dosen bidang study FISIKA KESEHATAN yang selalu menyempatkan waktunya untuk memberikan
ilmunya kepada kami, serta teman- teman Akbid Muhammadiyah atas bantuan dan
saran-sarannya.
Semoga kami Menjadi generasi-generasi penerus bangsa
yang bisa membangun mutu bangsa kita terutama di bidang KEBIDANAN.
Makassar, 30 Oktober
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ 1
KATA PENGANTAR............................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 4
A.
Latar Belakang ................................................................................ 4
B.
Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C.
Tujuan Penulisan ........................................................................... 4
BAB II PENBAHASAN ........................................................................... 5
A.
Pengertian ASI Eksklusif ................................................................ 5
B.
Bagaimana Mencapai ASI Eksklusif ............................................... 5
C.
Kebaikan ASI dan Menyusui .......................................................... 5
D.
Manfaat ASI ................................................................................... 7
E.
Komposisi ASI ............................................................................... 8
F.
Kaitan ASI dalam Al-Qur’an........................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................. 12
A.
Kesimpulan ..................................................................................... 12
B.
Saran .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan
masyarakat mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian
yang tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta
terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari
masalah gizi kurang.
Sebagaimana diketahui Terjadinya kerawanan gizi pada bayi
disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI)
banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi
kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif
dipandang dari segi gizi
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan
oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi
kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya
berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang
mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru
dalam pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah
produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu
yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan pengaruh
iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa
semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI .
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa itu ASI eklusif ?
2. Bagaimana keajaiban ASI bagi bayi ?
3. Bagaimana kaitan ASI dalam Al-Qur’an
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada bayi usia 6 bulan
2. Mengetahui kaitan ASI dengan
Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF
Air Susu Ibu (ASI)
adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan
bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak
diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi
dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan
makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup
bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI
eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
B.
BAGAIMANA
MENCAPAI ASI EKSKLUSIF
WHO dan
UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI
eksklusif yaitu dengan menyusui dalam satu jam setelah kelahiran Menyusui
secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain,
bahkan air putih sekalipun. Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand),
sesering yang bayi mau, siang dan malam. Tidak menggunakan botol susu maupun
empeng.
Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan,
disaat tidak bersama anak serta mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.
C.
KEBAIKAN
ASI DAN MENYUSUI
ASI
sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:
a. ASI merupakan makanan alamiah yang
baik untuk bayi, praktis, ekonomis,
mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.
b. ASI mengadung laktosa yang lebih
tinggi dibandingkan dengan susu buatan.
Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat.
yang bermanfaat untuk:
·
Menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
·
Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang
dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
·
Memudahkan
terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
·
Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral,
seperti calsium,magnesium.
c. ASI mengandung zat pelindung
(antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti:
Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus,
Bifidus, Lactoferrin. ASI tidak mengandung
d. beta-lactoglobulin yang dapat
menyebabkan alergi pada bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan
psikologis antara ibu dan bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi
juga dapat memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
Ø Suatu rasa kebanggaan dari ibu,
bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada bayinya.
Ø Hubungan yang lebih erat karena
secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan
emosional antara ibu dan anak.
Ø Dengan menyusui bagi rahim ibu akan
berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil
Ø Mempercepat berhentinya pendarahan
post partum.
Ø Dengan menyusui maka kesuburan ibu
menjadi berkurang untuk beberapa bulan (menjarangkan kehamilan.
Ø Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada
masa yang akan datang.
Ø Menambah panjang kembalinya
kesuburan pasca melahirkan, sehingga
Ø Memberi jarak antar anak yang lebih
panjang alias menunda kehamilan berikutnya
Ø Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu
menyusui tidak membutuhkan zat besisebanyak ketika mengalami menstruasi
Ø Ibu lebih cepat langsing. Penelitian
membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding
ibu yang menyusui empat bulan.
D.
MANFAAT
ASI
Untuk
Bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang
terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat
bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6 sampai 12
bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60%
kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30%
dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih
memberikan manfaat. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti
halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
Untuk Ibu
1. Hisapan
bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa
pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2. Lemak
di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam
ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah
terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4. ASI
lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu,
dot, dsb
5. ASI
lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa
banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI
lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
7. ASI
selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
Penelitian
medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat
fisik dan manfaat emosional
8. ASI tak
bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila
gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh
tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah
dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
E.
KOMPOSISI ASI
Kandungan colostrum berbeda dengan air susu yang mature,
karena colostrum mengandung berbeda dengan air susu yang mature, karena
colostrum dan hanya sekitar 1% dalam air susu mature, lebih banyak mengandung
imunoglobin A (Iga), laktoterin dan sel-sel darah putih, terhadap, yang kesemuanya
sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi, terhadap serangan penyakit
(Infeksi) lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih banyak, mengandung
vitamin dan lebih banyak mengandung mineral-mineral natrium (Na) dan seng (Zn).
Dimana susu sapi mengandung sekitar tiga kali lebih banyak
protein daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein, dan
sisanya berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan
membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi susu
sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein, namun
bagian protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan membetuk gumpalan yang
lunak dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh usus bayi.
Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI
berasal dari lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan
dengan lemak susu sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak
(lipase). Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya,
dari satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung
sekitar 1 – 2% lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu
memuaskan rasa haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut
“Hand milk”, mengandung sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak.
Ini akan memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga
penting diperhatikan agar bayi, banyak memperoleh air susu ini.
Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang
terdapat dalam air susu murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan
terdapat lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi.
Disamping fungsinya sebagai sumber energi, juga didalam usus
sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat
tersebut membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan juga
membantu penyerapan kalsium serta mineral-mineral lain.
ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi
tetapi lebih mudah diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk
bahan-bahan pertama kehidupannya ASI juga mengandung lebih sedikit natrium,
kalium, fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah
yang mencukupi kebutuhan bayi.
Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang
diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan pertama kehidupannya dapat
diperoleh dari ASI. Hanya sedikit terdapat vitamin D dalam lemak susu, tetapi
penyakit polio jarang terjadi pada aanak yang diberi ASI, bila kulitnya sering
terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam air telah ditemukan
terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan tambahan terhadap
vitamin D yang terlarut lemak.
F.
KAITAN ASI DALAM AL-QUR’AN
ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah
yan luar biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat
Cintanya, bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :
وَالْوَالِدَاتُ
يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ
الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ
بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ
ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya
:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma´ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Baqarah ayat 233)
Hikmah
ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut, setidaknya menekankan
bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan pendapat
tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang muslim
menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum
menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa
penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi
keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik.
Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak
sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami
isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama
dari pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada
perintah Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan
perintahNya. Demikian pula jika seorang ibu tidak bisa menyusui, dan diputuskan
untuk menyusukan bayinya pada wanita lain, sehingga haknya untuk mendapat ASI
tetap tertunaikan.
Dalam
keadaan daruratpun, ASI tetap harus diberikan
Hak-hak
khusus ditetapkan bagi seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya sebagai
ganti dari menyusui anak-anak mereka. Sekalipun sang suami sudah meninggal,
para pewarisnya wajib memperhatikan pemenuhan hak-hak yang diprioritaskan untuk
menjaga agar anak tetap mendapatkan hak ASI-nya
أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ
سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ وَإِنْ
كُنَّ أُولاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتَّى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ
فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَأْتَمِرُوا بَيْنَكُمْ
بِمَعْرُوفٍ وَإِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهُ أُخْرَى (الطلاق:٦ )
Artinya:
“Tempatkanlah mereka para istri dimana
kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan
mereka untuk menyempitkanhati mereka. Dan mereka istri-istri yang sudah ditalak
itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka
bersalin, kemudian jika mereka menyusukan anak-anakmu untukmu maka berikanlah
kepada mereka upahnya, dan bermusyawarahlah di antara kamu segala sesuatu dengan baik dan
jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan anak itu untuknya.”
(QS. At-Thalaq:
6)
Hendaklah diniatkan untuk ibadah
Amru
bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang menyusui bayinya, “Janganlah
engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya karena didorong
kasih sayangnya kepada anak. Akan tetapi susuilah dengan niat mengharap pahala
dari Allah dan agar ia hidup melalui susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan
bertauhid kepada Allah Subhanahuwata’ala.”
Subhanallah,
pelajaran yang sangat berharga. Betapa mungkin kita lupa, bahwa menyusui hendaklah
diniatkan ibadah, bukan sekedar insting. Ini merupakan bentuk investasi kita di
dunia dan akhirat. Semoga anak kita menjadi anak yang bersyukur pada Rabb-nya
dan orang tuanya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Air Susu Ibu merupakan makanan yang
terbaik bagi bayi yang harus diberikan pada bayi sampai bayi berusia 4 bulan
tanpa makanan pendamping.
Adanya kecenderungan semakin tinggi
tingkat pendidikan semakin besar persentase ASI secara Eksklusif.
ASI adalah ungkapan kasih sayang
Allah sekaligus anugerah yan luar biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke
muka bumi. Di dalam Surat Cintanya, bertebaran ayat-ayat tentang ASI
B.
SARAN
Perlu peningkatan penyuluhan
kesehatan secara umum khususnya tentang ASI dan menyusui kepada masyarakat,
khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan payudara selama masa
kehamilan, sehingga produksi ASI cukup.
DAFTAR
PUSTAKA